Kebun Buah Naga Sabila Farm di Pakem DIY |
Kategori
Donasi ACC
Bank Central Asia
No. Rek:
AN:
Terima Kasih
Tulisan Seorang Petani Sukses
ilah tanaman maka akan jadi insan yang "berbudidaya".
masih import pangan itu artinya Pertanian belum menjadi skala prioritas utama.
ala Industri yang bsia mengajak banyak Petani dalam wadah Koperasi atau Asosiasi. mari bertani di lahan marginal dan temukan terobosan Tehnologinya, laksanakan sambil berfikir dan improvisasi. Terlalu banyak Teori dan diskusi buat kita mumet dan akhirnya malah tidak synergy. Kerjakaaaaan !!!
di negri mereka, maka kataku : Jangaaaaan !!! kita harus bisa bertani di negri sendiri. Kasusnya Aloevera(lidah buaya) yg ambruk di Kalbar, bisa jadi cerminan. Lah kok Malaysia malah bisa kembangkan Aloe dgn harga bagus?? maka ketika mereka minta bibit AV , hanya satu kata : Jangaaaaaan !!!
bukan "adonannya" bisa runyam Alam ini. Mari bertani tanpa ketamakan dan selaras alam.
Salam SuksesMulia
Diposting oleh Awin Afriani di 16.36 0 komentar
Label: Motivasi
Kalimat Penuh Makna dari Jamil Azzaini
Siapakah yang lebih hebat bila dua orang yang saling marah atau memaki? Yang lebih hebat adalah dia yang memaafkan atau meminta maaf terlebih dahulu.
Coba berhenti sejenak, renungkan kata-kata ini: Apakah Anda mencintai apa yang Anda lakukan dan kerjakan? Kalau tidak jangan berharap kesuksesan akan datang menghampiri Anda. Cintailah apa yang Anda kerjakan, dan kerjakanlah apa yang Anda cintai
Renungan Setelah Bertemu Pendiri & Penasehat TDA (Tangan Di Atas) : Orang hebat tidak menciptakan pengikut akan tetapi mereka melahirkan lebih banyak orang hebat. Saya melihat orang-orang hebat di TDA.
Kata Dr Vernon A.Magnesen: Seorang anak belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat & didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari yang dikatakan dan lakukan.
"Sungguh Allah sangat murka karena kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan" So, Kerjakanlah apa yang Anda katakan, namun tidak harus Anda katakan apa yang telah Anda kerjakan.
Masalah pasti akan datang mengunjungi Anda. Semakin baik Anda melayaninya, semakin cepat ia pergi. Sebaliknya, semakin buruk Anda melayaninya, ia akan semakin
lama menemani Anda.
Tidak semua orang percaya dengan apa yang kita katakan, akan tetapi orang percaya dengan apa yang kita lakukan.
Tindakan memang tidak selalu menghasilkan kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi kehidupan yang lebih baik tak akan pernah ada tanpa tindakan.
Bila kita beraktifitas hanya untuk kepentingan sendiri maka akan musnah bersamaan dengan dimakamkannya kita. Namun bila kita beraktifitas untuk kepentingan banyak orang, ia akan tetap ada meski kita telah tiada.
Orang yang bertanya terlihat bodoh dalam beberapa detik, orang yang tak pernah bertanya bodoh selamanya.
Bersama Jamil Azzaini dan peserta DNA SuksesMulia Entertraintment |
Diposting oleh Awin Afriani di 18.05 0 komentar
Pisang Raja Bulu, Potensi Buah Unggulan Kabupaten Kendal
Diposting oleh Awin Afriani di 17.08 3 komentar
Label: Berita, Budidaya Pertanian
Membuat Kompos dengan APPO
Diposting oleh Awin Afriani di 16.14 0 komentar
Label: Berita, Budidaya Pertanian, event, Tekhnologi
Standarisasi Produk Olahan Khas Kendal
Pada hari Sabtu tanggal 14 Agustus 2010, Agri Care Community (ACC) kabupaten Kendal mengadakan kegiatan di Rumah Makan Aldila Kendal. Pada kesempatan ini, kegiatan yang dilaksanakan bernama "Standarisasi Produk Olahan Khas Kendal", diikuti oleh crew ACC, petani kluster pisang raja bulu dan jambu getas merah, santri Ponpes Al Barokah, praktisi ketahanan pangan, FEDEP Kendal serta Penyelia Mitra Tani PUAP. Kegiatan yang juga disertai dengan buka bersama ini mempunyai tujuan untuk membuat standarisasi terhadap produk olahan jambu getas merah. Petani yang datang pada acara tersebut diminta untuk membawa produk olahan yang telah dibuat untuk kemudian dikoreksi oleh praktisi ketahanan pangan maupun pihak FEDEP. Beberapa produk olahan jambu getas merah yang telah dapat dibuat yaitu sirup, sari buah, dodol dan selai.
Sari buah jambu dibuat oleh Ponpes Al Barokah desa Jurang Agung Kecamatan Plantungan, dengan memanfaatkan bantuan alat dari program LM3 (Lembaga Mandiri yang Mengakar pada Masyarakat) Kementrian Pertanian RI. Alat pengolah sari buah tersebut telah satu tahun lebih diterima oleh pihak Ponpes, namun belum termanfaatkan dengan optimal karena beberapa kendala. Dengan adanya pendampingan dari PPL Pendamping desa setempat, ACC, FEDEP serta Kantor Ketahanan Pangan, alat yang selama ini mangkrak, mulai dipakai untuk berproduksi. Sari buah yang dihasilkan menurut penilaian dari ibu Ani Hidayati serta Dewi Apriliani sebagai praktisi ketahanan pangan masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya belum memiliki izin dari Dinkes, PIRT, warna yang kurang cerah serta rasa yang cenderung didominasi rasa manis sehingga menutup rasa khas buah jambu. Selain itu, juga mendapat masukan tentang cara berproduksi yang baik dan sesuai dengan tinjauan aspek kesehatan.
Produk jambu biji getas merah berupa sirup, dodol dan selai dibuat petani kluster dengan menggunakan alat rumah tangga sederhana. Produk-produk ini juga mendapatkan masukan untuk perbaikan dalam hal kemasan, proses produksi dan rasa. Menurut ibu Ani Hidayati, dalam kemasan yang baik harus dicantumkan semua bahan yang dipakai termasuk jenis bahan pengawet dan pewarna. Nama jambu dalam bahan ditulis sesuai dengan SOP nya yaitu jambu biji getas merah. Seperti halnya produk sari buah, produk sirup dan dodol juga belum didaftarkan pada Dinas Kesehatan setempat serta belum memiliki izin PIRT. Sedangkan kluster pisang pada kegiatan tersebut belum membawa contoh produk hasil olahan pisang raja bulu.
Kegiatan semacam ini memiliki tujuan diantaranya untuk membuat standar baku suatu produk olahan agar ketika sudah diproduksi dan diminati konsumen memiliki konsistensi dalam hal kualitasnya. Seperti disampaikan ketua FEDEP kabupaten Kendal, Drs. Cahyanto bahwa ketika suatu produk sudah berani dipasarkan maka harus selalu dijaga kualitasnya. Jika produk-produk yang saat ini masih banyak diproduksi dalam skala rumah tangga tersebut telah dapat memenuhi standar yang ditetapkan, maka diharapkan dapat bersaing di pasaran sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di kabupaten Kendal.
Salam SuksesMulia
Diposting oleh knursapto di 16.14 1 komentar