Bertani Murah Hasil Melimpah

Selasa, 10 Agustus 2010

Kelompok Tani (Poktan) Sido Muncul desa Pucakwangi dan PPL Pertanian kecamatan Pageruyung kabupaten Kendal mengadakan study banding ke desa Kopeng kabupaten Semarang. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2010 ini mengunjungi Poktan Mardi Santoso yang dinilai telah banyak berprestasi meskipun baru terbentuk bulan Oktober tahun 2009. Desa Kopeng berada pada ketinggian lebih dari 1000 m dpl, sehingga komoditas yang dibudidayakan sebagian besar merupakan sayur dan tanaman hias. Dengan adanya pendampingan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian kabupaten Semarang, komoditas yang dihasilkan sudah menembus pasar ekspor baik ke negara di wilayah Asia maupun ke Eropa. Beberapa sayuran yang dibudidayakan terasa asing bagi masyarakat pada umumnya, seperti rumin, horenso, bit, peterseli, red lettuce, head lettuce dan lobak. Menurut bapak Heri dari Dinas Pertanian kabupaten Semarang, beberapa negara tujuan ekspor khususnya di wilayah Asia saat ini masih bisa menerima sayuran yang belum murni organik tetapi ada aturan dalam hal penggunaan pestisida. Beberapa pestisida terutama yang mempunyai daya bunuh secara sistemik, tidak diperbolehkan disemprot pada tanaman sayur.

Petani anggota poktan Mardi Santoso memiliki semboyan “Bertani Murah Hasil Melimpah”, sebuah kalimat yang penuh makna. Kalimat ini didasarkan pada kebiasaan petani setempat yang memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk dimanfaatkan menjadi pupuk, zat pengatur tumbuh dan pestisida. Penggunaan bahan kimia sangat diminimalisir, sehingga selain dapat menghemat biaya produksi, sayuran yang dihasilkan juga aman serta sehat untuk dikonsumsi. Untuk membuat pupuk, petani memanfaatkan kotoran ternak yang difermentasi dengan bantuan MOL (Mikro Organisme Lokal). Bahan pembuatan MOL sangat mudah diperoleh seperti nanas, air kelapa dan ragi. Sedangkan untuk mengatasi tidak terserapnya pupuk ke daun akibat hujan, dibuat P4 Plus dari lidah buaya yang berfungsi sebagai perekat. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, diaplikasikan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang juga dibuat sendiri.

Dengan adanya kegiatan study seperti ini, diharapkan dapat membuka wacana petani bahwa untuk mejadi petani sukses, tidak harus mengeluarkan biaya tinggi. Hal yang penting untuk keberhasilan segala sesuatu ialah semangat dan kemauan untuk maju. Menurut pepatah, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Jayalah pertanian Indonesia agar petani sejahtera.

Salam SuksesMulia

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © Agri Care Community